
Salah seorang petani karet di Desa Bargot Topong Jahe, Kecamatan Halongonan, Kabupaten Paluta, Syamsuddin Siregar mengatakan, penurunan harga ini sudah terjadi dalam 2 bulan terakhir. Sehingga mereka merugi.
"Penurunan ini membuat petani karet di sini merugi. Jadinya petani enggan menderes," ungkapnya, Kamis (16/10/2014).
Sementara itu, Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah mengatakan, rendahnya harga karet karena adanya dampak krisis global.
"Petani karet perlu dibantu untuk meningkatkan hasil produksi mereka. Karena karet pemberi devisa terbesar kedua di Indonesia," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA