Puluhan mahasiswa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Kota Medan menggelar aksi unjuk rasa didepan Gedung DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol,Medan, Senin (13/10/2014). Mahasiswa yang berasal dari beberapa universitas ini seperti UMSU, Universitas HKBP Nommensen, dan USU ini menolak metode pilkada tidak langsung yang disetujui dalam RUU Pilkada oleh DPR RI beberapa waktu lalu.
"Kalau pilkada tidak langsung, maka rakyat tidak akan mengenal siapa kepala daerahnya," teriak Koordinator Lapangan, Abdi Arintha.
Selain tidak mengenal kepala daerah yang akan memimpin, para mahasiswa ini juga menyebut pilkada melalui DPRD akan menyuburkan praktik politik uang dikalangan dewan. Sebab, antara calon kepala daerah dengan anggota dewan akan terjadi politik transaksional untuk mendapatkan dukungan.
"Calon kepala daerah yang mampu membayar lebih besar akan selalu menjadi pemenang, dan ini akan berujung pada korupsi saat yang bersangkutan menjabat sebagai kepala daerah," ujarnya.
Aki ini diterima oleh anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan, Baskami Ginting. Ia berjanji akan menyuarakan aspirasi dari mahasiswa ini ke tingkat pusat di Jakarta.
"Saya berjanji akan menyuarakan aspirasi anda agar menjadi perhatian mulai dari tingkat daerah hingga pusat," ujarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA