Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sampai saat ini berada dalam Koalisi Merah Putih (KMP), dan Ketua Umumnya, Suryadharma Ali (SDA), sebagai anggota Presidium KMP.
Apakah PPP nanti akan berpindah ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) seperti diberitakan akhir-akhir ini, tergantung pada hasil Muktamar.
"Sekarang, PPP secara internal alami perpecahan. Pada satu sisi, SDA akan adakan Muktamar pada 23 Oktober dengan dasar aturan bahwa Muktamar ke-8 akan dilakukan paling lambat satu tahun setelah pelantikan kabinet dilakukan. Sementara ada informasi valid pelantikan kabinet diadakan 27 Oktober. Sedangkan pihak Sekjen (Romahurmuziy) melakukan Muktamar pada 17 Oktober di Surabaya," kata Wakil Sekjen PPP, Syaifullah Tamliha, dalam diskusi "Bukan Parlemen Biasa" di Cikini, Jakarta, Sabtu (11/10).
Jadi sementara ini, PPP berpijak pada hasil Muktamar ke-7 bahwa Ketua Umum dijabat SDA dan Sekjen dijabat Romahurmuziy. Soal apakah akan tetap di KMP atau berpindah ke KIH, ia belum bisa menjawab.
"Nah jalan yang terbaik adalah menunggu kepulangan Ketua Majelis Syariah PPP KH Maimun Zubair dari ibadah haji di Mekah. Kami akan bertanya kepada Beliau. Itulah posisi PPP sekarang. Saya sendiri sudah usulkan ke Mahkamah Partai supaya ada muktamar bersama. Misalnya, SC-nya Romy (Sekjen), sekretaris SC-nya adalah saya," terang dia.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA