post image
KOMENTAR
Perasaan Roy Surya Nababan campur aduk. Remaja 10 tahun ini terus-terusan menangis saat berikan kesaksian dalam kasus pembunuhan ibunya, Nova br Sianturi alias Mak Evi (35) dengan terdakwa ayahnya, Robin Nababan (45).

Hal ini terungkap dalam sidang yang digelar di Ruang Cakra V Pengadilan Negeri Medan, Kamis (9/10) sore. Roy dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Dewi karena melihat langsung ayahnya membunuh ibu kandungnya itu. Ia terlihat beberapa kali mengusapkan air mata.

"Saya melihat langsung bapak membunuh mama. Mereka bertengkar karena bapak cemburu sama bapak," kata Roy sambil berlinang air mata. Majelis hakim yang diketuai oleh Waspin Simbolon dan JPU tidak terlalu banyak bertanya kepada Roy.

Tak lama, majelis hakim pun menunda persidangan hingga pekan depan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi lain. Menurut JPU, terdakwa membunuh istrinya sendiri karena perasaan cemburu. Terdakwa menuding, istrinya itu berselingkuh dengan pria lain.

"Setelah korban ditikam di perut dan berlumuran darah, warga datang. Korban langsung dibawa ke rumah sakit, tapi nyawanya gak terselamatkan," tandas JPU. Terdakwa terancam melanggar Pasal 338 KUHPidana tentang pembunuhan.

Diketahui, Robin Nababan ditangkap pihak kepolisian di kawasan Riau setelah dua pekan membunuh istrinya. Robin membunuh istrinya di rumah mereka di Jalan TB Simatupang Gang Langgar, Sunggal, Medan, Selasa (11/3) siang. Pembunuhan itu terjadi setelah keduanya terlibat pertengkaran.

Saat pertengkaran terjadi, pintu dan jendela rumah dikunci dari dalam. Sementara itu, dua dari empat anak mereka menggedor pintu dari luar rumah. Melihat kejadian itu, warga dan kerabat kemudian mendobrak pintu rumah. Mereka mendapati Nova sudah telungkup bersimbah darah dengan sejumlah luka tikam di tubuhnya. Perempuan pedagang sayur itu tewas di tempat.

Usai membunuh istrinya, Robin kabur dari pintu belakang. Setelah dua pekan melarikan diri, dia pun tertangkap di rumah kerabatnya di kawasan Riau.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel