Ketua Fraksi Golkar Medan DPRD Medan, Ilhamsyah menyebutkan, kelangkaan gas elpiji ukuran 3kg yang bersubsidi dibeberapa kawasan seperti Kecamatan Medan Johor dan Kecamatan Medan Tunutungan, disebabkan lemahnya pengawasan pihak Pertamina baik untuk distributor hingga agen. Salah satu indikasinya yakni banyak pengusaha rumah makan yang menggunakan elpiji bersubsidi ini, menyusul naiknya harga elpiji ukuran 12 kg per tanggal 10 september bulan lalu.
"Kelangkaan elpiji 3 kg yang seharusnya untuk masyarakat ekonomi bawah, disebabkan lemahnya pengawasan pihak Pertamina. Banyak praktek kecurangan yang kita temukan dilapangan. Saya tidak ingin sebut tempat. Tapi cobalah pihak Pertamina tinjau kelapangan, jangan hanya terima laporan dari pihak agen," ungkap politisi dearah pemilihan II ini kepada medanbagus.com, Selasa (7/10/2014).
Lebih lanjut Ilhamsyah membenarkan pengakuan Pertamina, yang menyebutkan pendistribusian elpiji ditingkatan agen dan pengecer lancar tak ada kendala. Namun yang menjadi pertanyaan, apakah sasaran elpiji bersubsidi ini sudah tepat sasaran.
"Berapa sebenarnya kuota elpiji 3 kg untuk wilayah Medan. Kalau melebihi kuota, berarti pendistribusian lancar-lancar saja. Tetapi apakah sudah tepat sasaran?. Ini lah yang menjadi pertanyaan kita semua," pungkasnya.
Diketahui sejumlah masyarakat yang berada di kecamatan Medan Johor dan Medan Tuntungan mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas elpiji ukuran 3 Kg. Pihak pertamina sendiri mengaku, distribusi mereka melalui jalur resmi yakni distributor dan agen tidak memiliki kendala.[rgu]
KOMENTAR ANDA