Ketua Fraksi Partai Demokrat, Herri Zulkarnain menyakini persoalan defisit listrik di Kota Medan dapat teratasi jika PLN menggandeng pihak swasta. Karena menurut Herri, saat ini banyak perusahaan swasta seperti pengusaha mall dan hotel yang memiliki kelebihan listrik dari pembangkit listrik yang mereka miliki.
"Tiga tahun lalu hal ini sudah kita sampaikan ke PLN. Namun PLN tidak bersedia menjalin kerja sama karena alasan keuangan," ujar Herri kepada wartawan di DPRD Medan, Senin (6/10/2014).
Dikatakan Herri, sebelumnya pihak pengusaha baik yang tergabung dalam asosiasi mall dan asosiasi hotel telah membuka kran untuk menjalin kerjasama tersebut.
"Ide ini muncul karena kita kasihan dengan masyarakat yang sering mengalami pemadaman. Makanya kita membuka kran kerjasama itu kepada PLN. Ini lebih kepada sosial," terangnya.
Dijelaskannya, kerjasama yang dilakukan berbentuk pembelian arus listrik yang dilakukan PLN dan didistribusikan kepada pelanggannya. Hanya saja saat itu, PLN tidak dapat bekerjasama karena terbentur prihal aturan menteri (Permen) terkait besaran tarif.
"Kalau dulu ceritanya sebelum ada Permen itu, tarif listrik disesuaikan besaran pendapatan dari usaha yang ada. Tapi kalau sekarang ada Permen yang mengatur pembelian daya listrik kepada masyarakat," pungkas Herri.
Sementara itu, Manager Niaga dan Pemasaran PLN Wilayah Sumut, J Purba membenarkan pembelian daya listrik kepada pihak swasta belum dapat dilakukan mengingatkan costnya terlalu tinggi.
"Pada umumnya mereka menggunakan mesin diesel. Sudah pasti biaya operasional tinggi dan listrik yang PLN beli pasti tinggi. Kita terbentur dengan Permen yang telah menetapkan tarif listrik kepada masyarakat," sebut J Purba.[rgu]
KOMENTAR ANDA