Kepala Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Medan, M Pintor Nasution, mengakui terdapat beberapa kendala bagi mereka untuk memicu semangat warga berinvestasi di pasar modal. Pemahaman yang kurang dari sebagian besar masyarakat menjadi kendala utama yang membuat masyarakat enggan untuk membeli saham.
"Ada yang masih beranggapan investasi di pasar modal seperti judi, padahal sama sekali bukan," katanya pada Workshop Mekanisme Perdagangan dan Market Update pada BEI di Cafe Kopi Tiam, Jalan Adam Malik, Medan Senin (6/10/2014)
Selain dianggap seperti judi, beberapa kendala lain yang membuat pasar modal kurang diminati yakni masih adanya anggapan bahwa modal untuk berinvestasi di pasar modal sangat besar, latar belakang pendidikan yang tidak seluruhnya sama ditengah masyarakat hingga pada sulitnya memberi pemahaman terhadap masyarakat mengenai mekanisme investasi pasar modal karena tidak ada 'wujud' dari kegiatan jual beli tersebut.
"Kebiasaan pedagang dipasar itu kan ada uang ada barang, sementara di pasar modal kita sama sekali tidak melihat wujudnya," ungkapnya.
BEI Cabang Medan sendiri menurutnya akan terus melakukan sosialisasi pasar modal di Sumatera Utara guna memberikan pemahaman yang lebih luas kepada masyarakat. Hal ini sejalan dengan target mereka untuk memunculkan sebanyak 2 ribu investor baru di Sumatera Utara pada tahun 2014 ini.[rgu]
KOMENTAR ANDA