Presiden SBY bersyukur publik mendukung Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Pilkada Langsung yang ia terbitkan sekalipun sebagian kecil masih ragu, apakah Perppu ini bisa lolos di DPR atau tidak.
Untuk menjawab keraguan sementara publik itu, yang rata-rata didasari oleh asumsi kekuatan Koalisi Merah Putih (KMP) sangat kuat di DPR, SBY pun mengatakan bawa ia telah menandatangi kesepakatan dengan partai-partai yang berkumpul di Koalisi Merah Putih (KMP). SBY pun menjelaskan kronologi hingga terjadinya kesepakatan itu.
Kamis malam, tanggal 30 September 2014, SBY bertemu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga besannya, Hatta Rajasa, yang membawa pesan dan harapan dari pimpinan-pimpinan partai KMP. Meski Demokrat bukan bagian KMP, mereka ingin kebersamaan di DPR dan MPR.
Ajakan lewat Hatta Rajasa ini pun direspons positif SBY, dengan satu catatan: Demokrat bersedia bersama-sama di DPR dan MPR, jika KMP mendukung Perppu Pilkada Langsung dengan Perbaikan yangg akan diterbitkan SBY.
"Sistem Pilkada Langsung dengan perbaikan merupakan prioritas. Ini kehendak dan pengejawantahan kedaulatan rakyat," kata SBY melalui akun twitternya, @SBYudhoyono, pagi ini (Senin, 6/10/2014).
Hatta Rajasa, sambung SBY, pun langsung menyampaikan pesannya dalam Rapat Pimpinan KMP. Malam itu juga, dan setuju untuk dukung Perppu. Hari berikutnya, tangga 1 Oktober 2014, pembicaraan dengan KMP berlanjut dan SBY ingin ada persetujuan hitam di atas putih untuk dukung Perppu.
Berhubung Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie sedang berada di luar negeri dan meskipun sudah setuju, SBY tetap menelepon langsung agar terjadi kebulatan. Maka Sekitar pkl 20.00, SBY menerima lembar kesepakatan untuk kebersamaan di DPR dan MPR, dan mendukung Perppu Pilkada Langsung dengan perbaikan.
"Kesepakatan itu ditandatangani semua Ketum dan Sekjen, mulai dari PG, Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP dan juga PD. Khusus PPP hanya Ketum," demikian SBY.[rgu/rmol]
KOMENTAR ANDA