Kinerja Dinas Bina Marga kembali disorot, kali ini Dinas Bina Marga Kota Medan diminta bekerja profesional terkait penggalian parit/drainase di kota Medan. Sampah dan lumpur yang baru saja digali dari dalam parit jangan dibiarkan di badan jalan hingga berminggu minggu. Diharapkan, tanah atau lumpur segera diangkut karena mempersempit badan jalan.
Hal tersebut disampaikan Ketua Fraksi PPP DPRD Medan Abdul Rani kepada wartawan di gedung dewan, Kamis (2/10/2014). Dikatakannya, saat ini banyak proyek penggalian parit yang dilakukan Dinas Bina Marga dan dikerjakan asal asalan. Dimana lumpur atau sampah hasil galian dari parit dibiarkan begitu saja dibadan jalan sehingga mengganggu pengguna jalan.
"Hasil pengerukan yang tidak diangkat dapat membuat penyempitan jalan. Bukan cuma itu, sampah yang tadinya sudah tidak ada lagi, akan kembali ke saluran jika terbawa air saat hujan deras turun. Jadi, kami menilai Dinas Bina Marga tidak profesional dalam bekerja," ungkap Abdul Rani didampingi anggota Fraksi PPP Zulkifli Lubis.
Sementara itu anggota Fraksi PPP lainnya Zulkifli menilai, kualitas pengerjaan pengecoran saluran parit atau drainase tidak sesuai bestek (prencanaan).
"Kita tidak setuju kinerjanya asal asalan dan buruk. Jangan seperti selama ini kinerja Bina Marga selalu tambal sulam," ketus Zulkifli.
Untuk diketahui, adapun beberapa ruas jalan yang terganggu akibat galian parit seperti di Jl.Bantan Kec.Medan Tembung, Jl.Seksama Kec.Medan Kota, Jl.Selamat Kec.Medan Amplas, Jl.Seksama Ujung Kec.Medan Denai, Jl Pintu Air IV Kec.Medan Johor, Jl.Jamin Ginting Dalam Kec.Medan Selayang, Kawasan Koserna Padang Bulan Kec.Medan Selayang, Jl.Medan Denai Kec.Medan Denai, Jl.Pertahanan Kec.Medan Amplas dan lainnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA