Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada tim wushu Sumatera Utara yang telah menyumbangkan medali bagi Indonesia. Atlet Wushu asal Sumut berhasil mendongkrak semangat tim Indonesia dengan perolehan medali pertama bagi tim Indonesia pada Asian Games XVII/2014 Incheon.
Apresiasi tersebut disampaikan Gubsu Gatot saat menerima kehadiran Ketua Umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) Master Supandi Kusuma beserta Panitia Kejurnas Wushu 2014 di Ruang Kerjanya, Jalan Diponegoro Medan, Rabu (1/10). Gubsu Gatot juga menyampaikan ucapan selamat sekaligus terimakasih kepada Ketua Umum PB WI Master Supandi Kusuma yang telah membuat Sumut bahkan Indonesia bangga melalui cabor wushu yang dipimpinnya.
Didampingi Kadisporasu H Baharuddin Siagian SH MSi, Gubsu yang langsung mengenakan jaket Kontingen Indonesia yang dibawakan Master Supandi seraya mengatakan sangat mengapresiasi prestasi Wushu Indonesia meraih 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu di Asian Games Incheon.
Apalagi raihan 1 medali emas dan 1 perak adalah persembahan pewushu Sumut, Juwita Niza Wazni dan Lindswell.
"Kami juga tahu persis totalitas dan pengorbanan Master Supandi untuk pembinaan wushu Hasilnya, tidak hanya membuat Sumut bangga,tapi juga Indonesia," kata Gatot Pujo Nugroho.
Master Supandi Kusuma didampingi Sekjen PB WI Iwan Kwok selaku Ketua Panpel Kejurnas Wushu 2014, Sekum Pengprov WI Sumut Darsen Song, Panitia Kejurnas Sujito Sukirman, dalam pertemuan yang berlangsung familiar tersebut, selain melaporkan prestasi Wushu Indonesia di Asian Games, juga melaporkan perihal pelaksanaan Kejurnas Wushu 2014 yang direncanakan digelar di Ballroom Regale Jalan Adam Malik Medan 7 Oktober mendatang.
"Ratusan pewushu dari 25 Provini di tanah air akan hadir dalam Kejurnas di Medan. Acara pembukaan nantinya dirangkai dengan welcome dinner dan juga dimeraihkan dengan show acrobatic," jelas Master Supandi.
Penyandang gelar DAN VIII Wushu Internasional ini dalam kesempatan tersebut juga melaporkan, wushu saat ini kian dikenal dan diminati masyarakat. Kondisi ini membuat pihaknya mulai kerepotan menangani talenta-talenta wushu, khususnya untuk tempat berlatih.
"Selain tempat berlatih, Sumut juga butuh tempat pertandingan yang refresentatif. Gedung Serba Guna (GSG) Jalan Pancing sesungguhnya sangat potensial. Tapi sayang, kondisinya saat ini butuh banyak perbaikan," ujarnya.
"Wushu Indonesia sesungguhnya menjadi tuan rumah Sanda World Cup November 2014 dan Kejuaraan Dunia 2015. Namun mengingat venue di Medan kurang mendukung, terpaksa dua event internasional tersebut digelar di Jakarta. Jika fasilitas olahraga kita sudah mendukung, Pak Gubernur nantinya juga bisa meminta agar saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018, cabor wushu bisa dipertandingkan di Medan," " tambahnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA