post image
KOMENTAR
Ketua Yayasan Pecinta Danau Toba, Letjen (purn) Cornel Simbolon mengatakan kondisi Danau Toba sebagai kebanggaan dan sekaligus sumber kehidupan bagi ribuan masyarakat Sumatera Utara semakin memprihatinkan.

Salah satu penyebabnya yakni semakin banyaknya bidang-bidang usaha yang membuat danau tersebut menjadi tercemar.

"Saat ini sungai tak ada lagi yang jernih di Danau Toba, sementara dulu sungai mengalir jernih di sana," katanya pada Rembuk Nasional Revolusi Mental Pembangunan Lingkungan Hidup Ekonomi Based Policy vs Resources Based Policy di Santika Dyandra Hotel, Jalan Maulana Lubis, Medan, Selasa (29/9/2014).

Mantan calon Gubernur Sumatera Utara ini menyebutkan, pemicu utama pencemaran danau toba yang terjadi beberapa diantaranya yakni usaha keramba ikan yang semakin menjamur. Pakan ikan yang tidak habis dikonsumsi oleh ikan yang diternakkan dalam keramba menurutnya sangat mencemari danau tersebut.

"Pemerintah Sumut harus tanggung jawab. Ribuan masyarakat bergantung di danau toba. Unesco padahal sudah jadikan Danau Toba sebagai biopark dunia loh. Ini tanggung jawab kita bersama. Pemerintah harus bisa mengatur tata ruang dan pengelolaan industri di sana,"ujarnya.

Cornel Simbolon hadir dalam dialog yang digagas untuk mendiskusikan masalah kerusakan lingkungan di Indonesia. Hasil dari diskusi tersebut akan dituangkan dalam rekomendasi yang akan menjadi masukan bagi pemerintahan Jokowi-JK dalam menetapkan kebijakan seputar pelestarian lingkungan hidup selama masa pemerintahannya.[rgu]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Opini