Mantan Wakapolri, Komjen (Purn) Oegroseno menyampaikan keinginannya untuk membuat buku mengenai perjalanan karirnya selama menjadi anggota Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Salah satu yang menjadi isi penting dari buku tersebut yakni, perjalanan karirnya selama 1 tahun lebih menjabat Kapolda Sumatera Utara sejak Maret 2010 hingga 1 Maret 2011. Judul buku ini juga menurutnya akan ditulis dengan judul 'Apa benar ada teroris di Sumatera Utara'.
"Yang saya lakukan di Sumatera Utara akan tuliskan fakta sebenarnya. Jangan sampai fakta sejarah itu diputarbalikkan. Misalnya dikatakan teroris, saya kaget apa ada teroris, siapa teroris itu, mohon dibuktikan aja. Karena yang saya tangani mengenai Bank CIMB (perampokan) itu belum ada hubungannya, tidak ada benang merahnya," katanya saat ditemui di Hotel Premiere Santika Dyandra, Sabtu (27/9/2014).
Ditanya mengenai kemungkinan terjadinya kontroversi buku tersebut, mengingat saat ini sedang marak isu terorisme baru oleh kelompok ISIS, Oegroseno mengaku hal tersebut sama sekali tidak berkaitan. Sebab, buku yang akan dimuatnya murni memuat fakta-fakta seputar perampokan Bank CIMB Niaga termasuk upaya penangkapannya oleh jajaran Polda Sumut ketika dipimpin olehnya.
"Itu bukan berkaitan dengna isu itu (ISIS), kalau itu (ISIS) ada fakta ya sikat. Kalau bisa diungkap jaringannya. Maksudnya gini lo, jangan nanti ada lagi yang mengatakan yang ini dikatakan teroris gaya baru, seperti dulu ada istilah PKI gaya baru. Jangan lagi, ini sudah zaman transparansi, jangan lagi dong," ungkapnya.
Proses pembuatan buku biografinya ini menurut Oegro sudah dalam tahap finalisasi, dimana penulis tinggal menambahkan fakta dari masyarakat Dolok Masihul, Serdang Bedagai dan juga keterangan dari pihak kepolisian dalam persidangan.
"Kalau penulisnya sih tinggal saya terima, tinggal nanti dari masyarakat Dolok Masihul kan saya harus kesana juga, bukti-bukti dari reserse mungkin selama sidang, apa diubah begitu saya pindah kan nggak tau," ujarnya.
Diketahui, nama Oegroseno menyita perhatian dunia saat proses pengejaran para komplotan perampok Bank CIMB Niaga di Jalan AR Hakim, Medan pada tahun 2010. Hal ini karena kelompok tersebut disebut bagian dari upaya mencari dana untuk aksi terorisme di Indonesia. Namun hal ini mendapat bantahan dari Oegro yang bersikukuh hal tersebut murni perampokan.[rgu]
KOMENTAR ANDA