post image
KOMENTAR
Perdebatan mengenai hasil hitung-hitungan matematika yang terjadi di dunia maya belakangan ini menjadi kian runcing dan tajam.

Setelah mempertemukan dua ahli di bidang ilmu eksakta, persoalan yang dilemparkan salah seorang netizen mengenai hasil 6x4 dan 4x6 itu kini ditanggapi serius oleh Direktur Jendral Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Profesor Achmad Jazidie.

Hanya saja, berbeda dari fisikawan Yohanes Surya dan profesor matematika dari ITB, Iwan Pranoto, Achmad Jazidie mengatakan perdebatan itu bisa jadi karena masih lemahnya pemahaman terhadap bahasa Indonesia.

"Karena pemahaman dan logika berbahasa, sangat erat hubungannya dengan mata pelajaran dan pendidikan lainnya," kata dia pada acara  sastarawan bicara siswa bertanya" di SMA I Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan.

Sebagai contoh konkrit terkait perdebatan 4x6 dan 6x4 lanjut dia, kalau masing-masing memiliki pemahaman dan logika bahasa, maka persoalan tersebut akan menjadi lebih mudah dan tidak perlu ada perdebatan.

Menurut dia, pemahaman terhadap 6x4 bisa jadi angka 6 yang ditulis empat kali, atau empatnya yang ditulis enam kali.

Berdasarkan logika matematika, kata dia, 6x4 adalah angka 4 yang ditulis berulang kali yaitu 4+4 hingga enam kali, persoalannya, bagaimana cara menulisnya.

Jazidie melanjutkan, terkait logika bahasa, bila menganut hukum bahasa diterangkan dan menerangkan atau DM. Bila yang diterangkan itu adalah angka enam kalinya, maka penulisan yang benar adalah empatnya ditulis berungkali, dan hal itu telah sesuai dengan konsep matematika menjadi 6X4.

Sebab itu, Jazidie berpesan, pemahaman terhadap logika bahasa Indonesia sangatlah penting artinya, bagi seluruh siswa. Pasalnya hal itu sangat terkait dengan berbagai disiplin ilmu lainnya. [hta/ant]

Bank Sumut Kembalikan Fitrah Pembangunan, Kembangkan Potensi yang Belum Tergali

Sebelumnya

Berhasil Kumpulkan Dana Rp 30 Juta, Pemkot Palembang Sumbang Untuk Beli APD Tenaga Medis

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Ragam