Operasi hujan buatan yang dilakukan telah berhasil membuat hujan turun dibeberapa tempat dalam dua hari terakhir di Sumatera dan Kalimantan. Operasi ini bahkan membuat intensitas hujan yang turun semakin tinggi dan juga lebat.
Pasca turunnya hujan, satelit Modis (Terra dan Aqua) pada Minggu (21/9/2014), mendeteksi jumlah hotspot tersebar di Sumsel 35, Lampung 7, Kalimantan Barat 86, Kalimantan Tengah 451, Kalimantan Selatan 75 dan Kalimantan Timur 132 titik. Tidak ada hotspot atau nihil di Riau dan Jambi.
Sedangkan pantauan satelit NOAA-18 pada Minggu (21/9/2014), hotspot berada di Sumatera Selatan 31, Kalimantan Barat 45, Kalimantan Tengah 25, dan Kalimantan Timur 3.
Hotspot di Sumsel ada di Ogan Komering Ilir (34) dan Lubuk Linggau (1). Kebakaran berada di perkebunan dan lahan dekat permukiman yang mengindikasikan bahwa hal ini dibakar. Kombinasi antara illegal logging dan pembakaran hutan dan lahan merupakan modus yang banyak dilakukan di Sumsel. Sebaran 451 hotspot di Kalteng terdapat di Kotawaringin Barat 3, Kotawaringin Timur 47, Kapuas 96, Barito Selatan 48, Barito Utara 13, Sukamara 6, Seruyan 10, Katingan 110, Pulangpisau 59, Gunungmas 8, Barito Timur 15, Murung Raya 4, dan Palangkaraya 32.
"Hotspot di Sumatera berkurang drastis," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, melalui rilis, Minggu (21/9/2014).
Upaya penanggulangan bencana asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terus dilakukan melalui operasi darat, operasi udara, penegakan hukum, sosialisasi dan kesehatan masyarakat.
Kepala BNPB, Syamsul Maarif, menyatakan bahwa BNPB akan terus memperkuat Pemda untuk mengatasi karhutla. Penegakan hukum harus dikedepankan karena lebih efektif untuk pencegahan. BNPB mengerahkan 9 helicopter pemboman air, dimana saat ini berada di Sumsel (4 unit), Riau (1 unit), Kalbar (1 unit), dan Kalteng (3 unit). Hujan buatan dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU telah dioperasikan dengan menaburkan NaCl 4 ton di Sumsel pada Minggu (21-9-2014) pukul 14 Wib. Hujan turun di Kota Palembang dan sekitarnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA