post image
KOMENTAR
Guna mengatasi banjir yang terjadi di Jalan Asrama, persisnya seputaran rel kereta dan Perumahan Bumi Asri,  Kelurahan Dwikora, Kecamatan Medan Helvetia setiap kali hujan deras turun, Walikota Medan Dzulmi Eldin memerintahkan Dinas Bina Marga Kota Medan mengorek Sungai Berdera, Jumat (19/9/2014).

Selain melakukan pengorekan, Walikota juga minta agar permukaan sungai yang ditutupi beton sepanjang lebih kurang 60 meter untuk dibongkar, termasuk bangunan satu unit rumah milik salah seorang  warga yang dibangun di atas permukaan sungai tersebut. Pembetonan dan kehadiran bangunan rumah  itu  pemicu utama terjadinya banjir selama ini.

Warga sekitar sangat gembira dengan pengorekan yang dilakukan. Sebab, mereka selama ini sudah jenuh lantaran rumahnya acapkali digenangi air pada saat hujan deras turun. Kondisi ini terjadi akibat Sungai Berdera mengalami penyempitan dan pendangkalan. Akibatnya ketika hujan deras turun, sungai tidak mampu menampung debit air sehingga meluap dan menggenangi rumah warga sekitarnya. Ditambah lagi permukaan sungai ditutupi beton sehingga menghambat air mengalir.

"Terima kasih Pak Wali, karena telah mendengar dan menjawab langsung keluhan kami selama ini. Soalnya kami sudah jenuh dengan banjir yang terjadi selama ini. Semoga dengan pengorekan yang dilakukan hari ini, kami tidak kebanjiran lagi," ungkap salah seorang warga sambil menjabat tangan Eldin.

Menanggapi perkataan warganya, Eldin berpesan kepada warga agar tidak lagi membuang sampah ke dalam sungai. Selain itu dia pun mengajak  warga untuk secara rutin membersihkan  sungai dari sampah.


"Jika ini dilakukan, Insya Allah kita bisa terhindar dari banjir," katanya.

Menurut pengakuan Eldin, pengorekan yang dilakukan ini untuk menindaklanjuti keluhan warga. Saat dilakukan penelusuran ke lapangan, pemicu terjadinya banjir akibat sungai mengalami penyempitan dan pendangkalan. Selain akibat pembangunan, pendangkalan terjadi disebabkan warga membuang sampah rumah tangganya ke sungai. "Di samping itu kita juga menemukan permukaan sungai dibeton dan ada berdiri bangunan rumah milik salah seorang warga," jelasnya.

Untuk itulah, kata Eldin, dilakukan penataan kembali dengan melakukan pengorekan dan penghancuran beton yang menutupi permukaan sungai. Setelah penataan dilakukan, Eldin minta kepada Camat Medan Helvetia berserta lurah dan kepala lingkungan supaya melakukan pengawasan dan mengingatkan warga agar tidak lagi membuang sampah ke sungai.

"Dengan pembongkaran beton yang mejutupi sungai ini, kita berharap agar warga bisa menyadari permukaan sungai tidak boleh dibeton karena efeknya dapat menimbulkan banjir karena air sungai terhambat mengalir. Jadi saya minta Camat, Lurah dan Kepling untuk melakukan pengawasan sehingga pembeton seperti ini tidak terulang kembali," pesannya.[rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel