Setelah sukses dengan penguatan kerja sama antara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jerman dan Sumut dalam meningkatkan kualitas SDM industri beberapa waktu lalu, saat ini Jerman kembali menjajaki peluang kerja sama investasi dan perdagangan dengan Sumut.
Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Georg Witschel mengungkapkan, Sumut merupakan salah satu daerah yang menjadi bidikan Jerman untuk melakukan investasi.
"Sumber daya alam dan tenaga kerja di daerah ini sangat melimpah, makanya kami tertarik untuk meningkatkan investasi di daerah ini," katanya kemarin, dalam acara kunjungan ke Kantor Kadin Sumut, Kamis (18/9/2014).
Saat ini pihaknya sedang melakukan upaya-upaya untuk mencari potensi investasi yang menguntungkan kedua belah pihak, selain itu juga terus mempelajari keadaan pasar di Indonesia.
Pihaknya pun terus mempelajari soal hukum dagang yang berlaku di Indonesia sehingga tak salah dalam melakukan investasi.
"Saat ini juga, kami sedang mencari produk yang tepat untuk melakukan investasi. Selain itu, kami juga ingin mencari mitra untuk memperlebar sayap bisnis kami di daerah ini," katanya.
Ketua Kadin Jerman-Indonesia, Ronnfeld mengungkapkan, dalam beberapa tahun belakangan, investasi Jerman ke Indonesia terus mengalami peningkatan hingga ratusan juta Euro per tahun.
Sebagian besar investasi di Indonesia asal negara itu bergerak di jasa energi, permesinan, telekomunikasi dan transportasi.
"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan mengunjungi daerah-daerah di Sumut untuk mencari tahu potensi apa yang bisa kami kembangkan di daerah yang bersangkutan," sambungnya.
Pihaknya menyatakan ketertarikan untuk berinvestasi di sektor energi, khususnya pembangkit listrik begitu mendengar hingga saat ini Sumut masih defitit tenaga listrik. Dengan teknologi yang mereka miliki, diklaim bahwa mesin-mesin Jerman bisa menghasilkan energi listrik dalam jangka waktu yang lama sehingga biaya perawatan menjadi lebih murah.
Selain di sektor energi, pihaknya juga menyatakan ketertarikan dalam sektor perkebunan khususnya pengolahan kelapa sawit. Saat ini pihaknya ingin menawarkan mesin yang bisa memprooduksi bahan bakar dari limbah kelapa sawit sehingga industri-industri kelapa sawit yang ada tak perlu bergantung pada bahan bakar atau energi dari luar.
Sementara itu, Ketua Kadin Sumut, Ivan Iskandar Batubara mengungkapkan, kunjungan rombongan Dubes dan pengusaha Jerman itu bisa jadi satu momentum untuk saling bertukar potensi.
"Bisa jadi, investor Indonesia akan berinvestasi di Jerman dan begitu juga sebaliknya," katanya.
Pihaknya menginginkan, kerja sama yang terjalin ke depan bisa melalui business to business (B to B) sehingga investasi atau kerja sama yang terjalin lebih efektif.
"Kami memiliki bidang masing-masing, energi sendiri, perkebunan sendiri, perdagangan sendiri, sehingga peluang kerja sama antarpengusaha dengan Jerman bisa terjalin dengan baik dan saling menguntungkan kedua belah pihak," tandasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA