
"Hingga hari ini operasi pembersihan preman masih terus berlangsung," katanya, Kamis (18/9/2014).
Nico menghimbau, masyarakat yang merasa menjadi korban premanisme dan pemerasan, segera melapor kepada petugas kepolisian. Ia berjanji, setiap laporan yang disampaikan akan langsung ditindaklanjuti di lapangan.
"Mari kita lawan bersama, karena kalau tidak dilawan maka ini akan menumbuhkembangkan premanisme di kota Medan selaku kota besar ketiga di Indonesia," ungkapnya.
Laporan ini menurutnya sangat penting untuk melengkapi berkas para pelaku tindak pidana premanisme, agar yang bersangkutan bisa diproses dan dihukum.
"Pelaku diproses ada alat bukti sehingga dihukum, supaya ada efek jera," sebutnya.
Data yang disampaikannya, dalam beberapa hari terakhir, mereka sudah menangkap sekitar 40 orang preman yang melakukan pemerasan denga meminta bayaran terhadap orang yang sedang membangun di lokasi Polonia dan juga menangkap 6 orang yang melakukan pungli parkir tanpa izin.
"Mereka ditahan," tegasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA