
"Saya dosen dan mau ngajar," ujarnya, Senin (8/9/2014).
Informasi yang dihimpun, kejadian ini bermula saat personil Polantas menyetop laju kendaraan Salimin di Simpang Jalan Gatot Subroto - Darussalam Medan. Selanjutnya, polisi pun menanyakan kelangkapan surat -surat mobil yang dikendarainya.
Bukannya menunjukan kelengkapan surat yang diminta polisi, Salimin malah kabur meninggalkan petugas Polantas tersebut. Melihat itu,polisi lalu mengejar Salimin hingga kedalam Kampus Panca Budi.
"Saya terburu-buru mau ngajar, jadi saya langsung pergi langsung. Saya dosen pengganti di mata kuliah teknik komputer. Surat- surat saya tinggal dirumah," katanya.
Namun, polisi yang menangkap sang kakek lantas tak mudah percaya begitu saja. Polisi yang tidak percaya begitu saja langsung menanyakan hal itu kepada prodi teknik komputer tempat kakek itu mengajar. Namun, pihak prodi membantah bahwa sang kakek bukanlah dosen dikampu tersebut.
"Kakek itu bukan dosen disini," jelas Prodi Tehnik Komputer Universitas Panca budi Hermansyah.
Selanjutnya, sang kakek dan mobil yang dikendarainya diboyong ke Polsek Helvetia untuk dimintai keterangan.
"Sang kakek masih menjalani pemeriksaan," kata Kanit Resrkim Polsek Helvetia, AKP Hendrik Temaluru.[rgu]
KOMENTAR ANDA