Setidaknya 200 orang ditemukan tewas akibat bencana Sungai Sindh, Kashmir Tengah, yang melintasi India dan Pakistan.
Hasil luapan Sungai Sindh akibat hujan deras selama lima hari berturut-turut ini pun menjadi banjir bandang terburuk selama 60 tahun terakhir.
Atas Musibah ini, Tim Bantuan Kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) siap berangkat ke Jammu dan Kashmir. Dua wilayah tersebut merupakan lokasi terdampak bencana banjir tersebut.
"Jika tak ada aral melintang, Tim bantuan kemanusiaan akan berangkat hari ini atau Selasa dini hari," kata Vice President ACT, Imam Akbari, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 8/9).
Imam Akbari, yang juga membawahi Direktorat Global Partnership Network (GPN) menjelaskan, bantuan kemanusiaan ACT akan difokuskan kepada ribuan korban yang selamat. Dan bisa dipastikan, akan terjadi gelombang pengungsian penduduk wilayah terdampak ke lokasi-lokasi yang aman.
"Tim data kami memperkirakan, tak kurang dari 25 ribu tenda dan 40 ribu selimut dibutuhkan untuk membantu korban selamat," demikian Imam. [rmol]
KOMENTAR ANDA