Posisi Kota Medan yang strategis tentunya memiliki memiliki masalah sosial yang kompleks termasuk masalah kepadatan jumlah penduduk yang pada hakekatnya berimplikasi terhadap tatanan kehidupan masyarakat kota, baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti meningkatnya jumlah pengangguran, kemiskinan, tindakan kriminalitas dan kejahatan sosial, pemukiman kumuh serta lingkunagn yang kurang sehat.
Pernyataan ini disampaikan Walikota Medan Dzulmi Eldin saat mencanangkan TNI manunggal KB-Kesehatan Kota Medan 2014, dalam rangka percepatan revitalisasi program KB nasional, kerjasama Pemerintah Kota Medan dengan TNI, Jum'at (5/9/2014) kemarin di Lapangan Banteng Medan.
Dikatakan Eldin, pemerintah daerah bersama mitra kerja, steakholder terkait, diharapkan bisa secara terus menerus berpadu, berperan aktif dalam memberikan saran dan masukan yang konstruktif, sebagai upaya mendorong pengendalian pertumbuhan penduduk melalui perumusan kebijakan dan penyusunan langkah strategis guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang juga merupakan indikator pencapaian sasaran Millinium Development Goals (MDGs) tahun 2015 mendatang. "Kita menyadari, jumlah penduduk yang besar disamping bisa menjadi faktor produksi sumber daya manusia yang handal, namun bisa juga menjadi beban demografi dan beban sosial," ungkapnya.
Menurutnya, upaya yang telah ada dan terus dilakukan dalam mengendalikan pertumbuhan penduduk, salah satunya melalui program pencanangan TNI manunggal KB-Kesehatan Kota Medan. Tercatat program ini secara nyata bisa memberikan pengaruh yang positif serta sekaligus memberikan kontribusi bagi masyarakat terutama keluraga pra sejahtera serta pembinaan terhadap peserta KB aktif dalam memberikan pelayanan melalui komunikasi, informasi edukatif dibidang KB. Sehingga angka kelahiran dan kematian bayi serta ibu melahirkan terus cendrung dapat menurun.
Sementara itu Dandim 0201/BS Letkol Kav Setyawan Aris Munandar mengatakan, pelaksanaan pencanangan percepatan revitalisasi program KB-Kesehatan melalui bahkti sosial manunggal TNI ini adalah untuk mendukung percepatan pencapaian sasaran program KB, kesehatan terpadu, yang merupakan salah satu upaya dipandang perlu untuk meningkatkan dan mengembangkan kerjasama antara BKKBN dan TNI.
"KB-Kesehatan merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Karena apa bila KB-Kesehatan tidak berhasil, maka untuk menata kehidupan selanjutnya akan menjadi lebih sulit. Laju pertambahan penduduk akan menjadi potensi ancaman nasional apabila tidak diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sedangkan disisi lain ketersediaan lapangan pekerjaan belum dapat mengakomodasi kebutuhan seluruh masyarakat pencari kerja didalam negri," ungkapnya.
Adapun target pencapaian akseptor KB selama 6 bulan mulai Maret sampai Oktober 2014 seluruhnya 23.325 yang terdiri dari IUD 4.043, Implant 5,370, Suntikan 1.559, PIL 7.809, Kondom 2.746, MOW 1.798, kegiatan ini ditandai dengan donor darah dan pemberian bantuan modal kepada UPPK, bantuan Aladin dan pemberian tropy kepada pemenang lomba TNI manunggal, dan koordinator KB terbaik.[rgu]
KOMENTAR ANDA