post image
KOMENTAR
Memperingati sekaligus mengenang tragedi kecelakaan pesawat Mandala Airlines yang gagal take off diujung landasan pacu Bandara Polonia Medan pada 5 September 2005 lalu, Wakil Gubernur (Wagub) Sumatera Utara (Sumut) Ir. H. Tengku Erry Nuradi, M.Si dan sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut ziarah ke makam almarhum H. Tengku Rizal Nurdin di Pekuburan Mesjid Raya Al-Mahsun, Jl. Sisingamangaraja Medan, Jumat (5/9/2014).

Turut ikut dalam ziarah Sekretaris Daerah Pemprov (Sekdaprov) Sumut H Nurdin Lubis SH MM, tokoh agama Kiyai Haji Amiruddin Lubis dan dan sejumlah Kepala SKPD lainnya.

Prosesi ziarah diawali dengan doa dipimpin Kiayi H Amiruddin Lubis yang akrab dikenal dengan panggilan Buya Amiruddin. Wagub Sumut Tengku Erry Nuradi yang merupakan adik kanding almarhum, terlihat khusuk berdoa.

Usai doa, Erry dan rombongan kemudian menaburkan kembang diatas pusara almarhum Tengku Rizal Nurdin.

Dalam kesempatan tersebut, Erry menyebutkan almarhum salah satu putera terbaik Sumut. Almarhum merupakan sosok pemimpin yang tegas karena memiliki latar belakang seorang TNI.

"Tetapi sikap beliau sangat sipil bahkan mengalahkan warga sipil. Sangat terlatih dalam berkoordinasi dengan berbagai pihak dan piawai dalam mengayomi anggota dan bawahan," ujar Erry.

Saat mendapat khabar almarhum salah satu korban tewas dalam kecelakaan Mandala, Presiden Susilo Bambang Tudhoyono langsung mengheningkan cipta sebagai bentuk penghormatan.

"Kebetulan saat ini, Bapak Presiden sedang memimpin pertemuan dengan kepala daerah dari seluruh provinsi. Bapak Presiden langsung mengajak seluruh peserta pertemuan hening cipta sejenak," kenang Erry.

Erry juga mengatakan, selain pernah menjabat Gubernur Sumatera Utara selama dua periode yakni 1998-2003 dan periode 2003-2008, jasa terbesar Almarhum Tengku Rizal Nurdin adalah menggagas pembangunan Bandara Kualanamu Internationa Airport (KNIA).

"Alhamdulillah, meski telah wafat, ada pengabdian Beliau yang menjadi kebanggaan Sumut saat ini yaitu Bandara Kuala Namu," ujar Erry.

Lebih lanjut Erry mengatakan, ziarah ke makam almarhum Tengku Rizal Nurdin tidak sekadar mengenang almarhum semata, tetapi untuk mengingatkan masyarakat Sumut akan ketauladan almarhum. Selain itu, peringatan 9 tahun wafatnya Tengku Rizal Nurdin juga sekaligus mengingatkan bahwa kehidupan ini tidak kekal dan abadi.

"Harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, maka sebaiknya manusia mati meninggalkan nama baik. Banyak prinsif dan sikap almarhum yang layak kita tauladani. Salah satunya  adalah mampu merangkul banyak kepentingan tanpa menyakiti pihak manapun. Beliau juga mengedepankan kebersamaan," papar Erry.

 Sementara Sekdaprovs H Nurdin Lubis SH MM mengatakan, almarhum Tengku Rizal Nurdin adalah sosok sederhana yang sangat menghargai kemajemukan.

"Beliau sosok yang sederhana. Sangat menghargai kemajemukan. Itu yang membuat semua golongan dapat menerika almarhum dengan baik,” ujar Nurdin.

Pesawat Mandala Airlines Boeing 737-200  yang dinaiki Tengku Rizal Nurdin mengangkut 117 penumpang dan 5 awak. Jatuh saat lepas landas diujung landasan Bandara Polonia Medan di kawasan Padang Bulan Medan, saat terbang menuju Jakarta 5 September 2005 lalu. Sebanyak 44 warga di lokasi kejadian turut menjadi korban. Hanya 16 orang penumpang yang selamat dalam kecelakaan tersebut.

Hasil penelitian awal Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan National Transportation Safety Board dari Amerika menyatakan, kecelakaan disebabkan kerusakan yang terjadi di salah satu mesin pesawat hingga pesawat kehilangan tenaga saat lepas landas. Namun hingga saat ini, belum diketahui penyebab pasti jatuhnya pesawat. Saat lepas landas, pesawat membawa durian seberat 2 ton. Ini pula yang akhirnya menimbulkan spekulasi penyebab kecelakaan.[rgu]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas