post image
KOMENTAR
Revolusi mental Jokowi juga harus diwujudkan dalam revolusi kesehatan. Sebab revolusi mental tidak akan mengubah apapun jika bahan dasar atau gizi untuk menopang terwujudnya revolusi itu tidak diselesaikan dengan baik.

"Gagasan tentang menyambungkan revolusi dental dengan revolusi kesehatan ini jelas dalam kerangka berpikir dan berkaitan secara langsung," ujar Asisten Deputi Kementerian Perumahan Daerah Tertinggal, Hanibal Hamidi, saat diskusi bertajuk "Revolusi Kesehatan menuju Revolusi Mental untuk Indonesia Baru," di Jakarta (Senin, 1/9)

Hanibal mencontohkan, Amerika dengan anggaran yang ada menempatkan tiga kegiatan utama yakni pengadaan barang yang baik dengan e-goverment, pembangunan nasional dengan berbasis bagaimana merawat tumbuhan dan ketersediaan air, dan terakhir adalah gizi. Selain itu, tentu Revolusi Mental juga harus memperhatikan ketahanan pangan.

"Revolusi Mental harus dimulai dari Revolusi Kesehatan yang terjaga untuk Indonesia sehat. Tetapi bukan hanya pengobatan saat sakit, namun juga menjaga kesehatan,  ketahanan pangan, dan anggarannya dihitung ulang. Itu harapan kami ke pemerintahan baru," jelasnya.

Tak cuma itu, Hanibal melanjutkan, dalam mewujudkan Revolusi Mental, harus bisa memastikan seluruh Undang-undang yang terkait menjadi satu kesatuan. Seperti UU SJSN, UU BPJS,  UU 52 tentang Manajemen Kependudukan dan Keluarga Berencana serta UU lainnya.[rgu/rmol]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini