Meningkatnya sejumlah harga sayur mayur di pasar tradisional disebabkan minimnya distribusi sayur mayur dari daerah asal (Kabupaten tetangga). Hal ini disebabkan beberapa hari belakangan, cuaca di seputar kawasan Sumatera Bagian Utara tengah mengalami perubahan cuaca penghujan. Akibatnya, Sejumlah produsen sayur mayur ke Kota Medan, kesulitan untuk memenuhi jumlah permintaan pasar. Namun, untuk menekan harga akibat kondisi cuaca ini agar tidak melonjak tinggi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Medan mengaku, sudah melakukan pengawasan disejumlah pasar tradisional ddi Medan.
"Beberapa minggu ini sudah masuk musim hujan, jadi produsen sayur sulit memenuhi permintaan warga Medan. Tapi kita (Disperindag-red) sudah melakukan pengawasan untuk menekan kenaikan harga dan para spekulan nakal," ungkap Kepala Disperindag Medan Syahrizal Arif kepada medanbagus,com, Kamis (28/8/2014)
Lebih lanjut Syahrizal menyebutkan, adalah benar pasokan sayur mayur untuk kebutuhan warga Kota Medan sangat bergantung pasokan dari luar daerah. Begitupun ketergantungan ini akan teratasi, jika para pemasok tidak menimbun barang yang menyebabkan barang langka dipasaran.
"Kami tidak mentolerir jika ada pemasok sembako melakukan penimbunan yang menyebabkan barang langka dipasaran sehingga harga menjadi naik. Kalau ada temuan, jangan Pemko Medan yang menjadi sasaran kemarahan, apabila mereka (pemasok) mendapatkan sanksi dari kami," tegasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA