Penanganan banjir dan genangan air akibat hujan yang terjadi di sejumlah lokasi di Kota Medan akan terus menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Pada Rencangan APBD Tahun Anggaran 2015, Pemko Medan tetap melanjutkan program di bidang drainase seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Penanganan masalah ini akan menjadi perhatian kami yang serius. Program mengatasi dan meminimalisir banjir/genangan air akan tetap kami lanjutkan pada tahun anggaran 2015," kata Walikota Medan Dzulmi Eldin saat menyampaikan nota jawaban atas pemandangan umum DPRD Medan tentang Rancangan APBD Tahun Anggaran 2015 dalam sidang Paripurna Dewan, Rabu (27/8/2014) yang berlangsung hingga sore.
Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Medan Amiruddin tersebut, Walikota mengungkapkan bahwa pemeliharaan dan pembangunan di bidang drainase akan difokuskan di beberapa titik yang selama ini rawan terjadi banjir dan genangan air apabila hujan turun. Dengan demikian masalah genangan air di Kota Medan akan semakin berkurang dari tahun ke tahun.
Adapun daerah titik-titik yang rawan terjadi genangan, lanjut Eldin, diantaranya terjadi di daerah Jalan Raja Wali, Jalan Murai, Jalan Pinang Baris, Jalan Abdul Haris Nasution, daerah Sukaria Tembung, Jalan Setia Luhur, Jalan Amal Luhur, Jalan Bakti Luhur, daerah Harjo Sari II, daerah Alfalah simpang jalan SM Raja, Jalan Abdullah Lubis simpang Jalan S Parman, dan Jalan Danau Singkarak simpang Jalan Sambu Baru.
"Sesuai catatan kami ada sekitar 90 titik genangan. Pada tahun anggaran 2015 akan kita fokuskan untuk melakukan pembangunan dan pemeliharaan drainase yang selama ini rawan terjadi genangan. Kita optimis dapat mengurangi genangan air di daerah-daerah tersebut," ungkapnya.
Namun, menurut Eldin, terjadinya genangan air di sejumlah ruas jalan di Kota Medan tidak lepas akibat masyarakat sekitarnya selalu membuang sampah ke drainase. Oleh karenanya, rehabilitasi saluran drainase pada titik-titik tertentu harus dipelihara setiap hari.
Sedangkan penanganan kemacetan arus lali lintas di sejumlah ruas jalan di Kota Medan, Walikota Medan mengaku, pihaknya terus melakukan upaya penindakan terhadap terminal liar dan pool angkutan umum, yang menjadi sumber penyebab kemacetan.
"Tim terpadu akan terus melakukan penindakan," tandasnya.
Selanjutnya terkait pelaksanaan angkutan Trans Medan, Eldin menjelaskan bahwa hal tersebut merupakan bagian pelaksanaan angkutan Trans Mebiang (Medan-Binjai-Deli Serdang) yang telah menjadi program pemerintah pusat. Bahkan, Kementerian Perhubungan saat ini tengah melakukan proses lelang pengadaan bus.
"Perkembangan kegiatan ini, selain telah melakukan MoU antara Pemerintah Provinsi Sumut, Pemko Medan, Pemko Binjai, dan Pemkab Deli Serdang, saat ini juga sedang dilakukan proses pembahasan penetapan kelembagaan pengelolanya. Kita berharap Trans Mebidang sudah bisa diperasikan tahun ini," ungkap Eldin.
Menanggapi pertanyaan terkait bank sampah, Eldin menyatakan bahwa bank sampah yang dibentuk Pemko Medan adalah sebagai motivasi dan dorongan bagi masyarakat maupun kelompok masyarakat untuk bersama-sama memanfaatkan sampah supaya bernilai ekonomis.
"Dampak positif pembentukan bank sampah sangat dirasakan masyarakat, pola menabung sampah terpilih dan terpilah bisa bernilai ekonomis sehingga pada akhirnya akan mengurangi sampah yang dibuang ke TPA," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA