Stok BBM Solar pada pembangkit listrik PLTD di Sicanang, Belawan diperkirakan hanya mampu bertahan hingga 5 hari kedepan. Setelah itu, unit pembangkitan tersebut dipastikan tidak akan beroperasi lagi karena ketiadaan solar untuk menghidupkan mesin pembangkit mereka.
Demikian disampaikan oleh Manager PLN Sektor Belawan Leonardus Sitinjak saat mendampingi kunjungan anggot DPD RI Parlindungan Purba ke unit pembangkit PLN Sicanang Belawan, Rabu (13/8/2014) sore.
"Solar itu masih bertahan sekitaran 5 hari, kemudian kalau untuk MFO bisa bertahan sekitar 12 hari," ungkapnya.
Sitinjak menjelaskan, saat ini kebutuhan BBM Solar untuk pembangkit diesel yang mereka miliki mencapai 2.900 kl perharinya, sedangkan untuk MFO mencapai 800 kl perharinya. Pengurangan sebesar 50 persen pasokan Solar oleh Pertamina ke PLN dipastikan membuat operasional mereka akan terganggu, sebab sebagian mesin mereka dipastikan tidak bisa beroperasi akibat ketiadaan BBM.
"Kalau tetap dioperasikan dengan pola seperti saat ini, maka sampai akhir bulan tidak akan cukup pasokannya," jelasnya.
Kondisi ini menurut Sitinjak dipastikan berdampak langsung pada pemadaman listrik di Sumatera Utara. Satu-satunya solusi agar mesin mereka dapat beroperasi seperti biasa yakni adanya kesepakatan ditingkat pimpinan PLN dan Pertamina untuk membatalkan pengurangan pasokan BBM tersebut.
"Kalau tidak ada kesepakatan diantara keduanya, maka dipastikan kita kekurangan bahan bakar," sebutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA