Ketua Kaukus Perempuan DPRD Kota Medan, Damai Yona Nainggolan mengatakan kaum perempuan juga sangat layak dan wajar untuk memimpin Kota Medan. Untuk itu ia berharap kaum perempuan juga tidak merasa enggan untuk maju dan bertarung pada Pilkada Kota Medan 2015 mendatang.
"Jadi, sudah saatnya kaum perempuan menjadi pemimpin di Kota Medan. Apalagi, sepanjang sejarah kepemimpinan di Kota Medan belum ada yang perempuan. Jadi, saya kira inilah saatnya," kata Damai Yona Nainggolan, Selasa (12/8/2014).
Yona menilai, kepemimpinan kaum perempuan tidak kalah dibandingkan dengan laki-laki. Bahkan menurutnya tidak tertutup kemungkinan kota sebesar Medan akan lebih baik jika dipimpin oleh perempuan, seperti yang terjadi di Surabaya yang saat ini dipimpin oleh Tri Rismaharini.
Memang, sebut politisi Partai Demokrat ini, keterwakilan kaum perempuan di parlemen Kota Medan belum mencapai 30 persen sebagaimana amanat undang-undang. Namun bukan berarti kaum perempuan tidak bisa ikut dalam Pilkada atau berkiprah lebih di dunia politik.
"Kalau cerita layak, ya sudah layak. Setidaknya wakil Walikota. Buktinya, Pilkada 2010 lalu ada kaum perempuan yang maju sebagai kandidat Wakil Walikota. Persoalannya sekarang tinggal kita mencari siapa figur yang pas dan tepat, kalau ini terjadi lagi akan lebih baik. Apalagi, kaum perempuan masih menjadi pemilih terbanyak di Kota Medan," pungkasnya.
Hal senada dengan Damai Yona, anggota Kaukus Perempuan DPRD Medan lainnya Srijati Pohan menyebutkan, perempuan bisa menjadi kepala daerah tergantung kesiapannya untuk mewakili suara rakyat. Memang, sebut Srijati, untuk memilih sosok perempuan untuk menjadi kepala daerah terkadang agak sulit, karena sedikit kaum perempuan yang memiliki kemampuan dan kemauan menjadi sebagai kepala daerah.
"Untuk menjadi kepala daerah bukan hanya pintar, tetapi niat baik dan kemauan untuk menjadikan suatu kota itu menjadi lebih baik. Sekarang hanya tinggal kemauan, kalau hanya pintar banyak profesor dan doktor," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA