Ia melepaskan jabatannya sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem dan keanggotannya di partai itu.
Dalam perbincangan dengan redaksi Selasa siang (5/8) putri Bung Karno yang juga adik dari Megawati Soekarnoputri itu mengatakan dirinya lelah menyaksikan manuver politik Surya Paloh dan elit NasDem yang sama sekali tidak memperlihatkan keinginan merestorasi Indonesia menuju kebangkitan yang hakiki.
"Apa yang mau direstorasi. Sekarang jelas terlihat menjadi proxy kepentingan kapitalis, kepentingan asing," ujar Rachma.
Rachma berseberangan pendapat dengan Surya Paloh dan NasDem terkait dukungan terhadap PDI Perjuangan dan Joko Widodo dalam Pilpres 2014.
Rachma mengatakan, baik Mega, PDIP dan Jokowi setali tiga uang, tidak akan berani menghadapi kepentingan asing. Alih-alih, hanya akan menjadi kepanjangan tangan dari kepentingan asing, seperti yang terjadi ketika Mega berkuasa pada periode 2001-2004.
"Saya pikir saya tidak bisa lagi disitu. Tidak sesuai dengan idealisme saya," kata Rachma lagi.
Rachma juga menyesalkan Surya Paloh yang tidak pernah membicarakan dukungan terhadap Jokowi itu melalui merkanisme partai. Menurut Rachma manuver Surya Paloh merapat ke Mega dan Jokowi adalah manuver pribadi.
"Tidak ada pembicaraan organisatoris mengenai koalisi. Tidak ada kajian mengapa koalisi dengan PDIP dan mendukung Jokowi," demikian Rachma.[rmol/rgu]
KOMENTAR ANDA