post image
KOMENTAR

Politisi PDI Perjuangan asal Sumatera Utara, Yasona Laoli menyebutkan, masalah pada saat penyelenggaraan pemilu di Nias Selatan sudah diprediksi bakal terjadi. Sebab, proses rekuritmen penyelenggaranya sendiri sudah penuh dengan nilai nepotisme dijajaran pemangku kepentingan di kabupaten tersebut.

"Saya tau betul desain disana, bupatinya teman saya, calegnya juga dan penyelenggaranya. Jadi kepentingan siapa yang harus dijaga juga bisa terlihat sebenarnya," katanya saat mendapat kesempatan berbicara saat Reses Komisi II DPR RI di KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan, Medan, Selasa (5/8/2014).

Yasona menyebutkan, desain penyelenggaraan pemilu yang disebutnya dengan istilah 'bau busuk' tersebut menjadi ajang bagi politisi-politisi tertentu untuk mempermainkan suara dari daerah tersebut pada pemilu legislatif lalu. Hal ini juga berlanjut pada pemilu presiden sehingga, Nias Selatan kembali menjadi sorotan secara Nasional.

"Makanya kalau tadi dibilang pelaksanaan pilpres lebih baik dibanding pileg yang lalu memang betul, meskipun tetap ada masalah. Kalau dulu banyak suara dialihkan kepada si anu dan si anu, maka hal itu juga masih terjadi meski tidak serumit pengalihan suara di pileg lalu. Makanya kedepan, harus ada niat baik dari KPU Sumut untuk merubah itu," ungkapnya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengaku mereka sudah berupaya untuk meminimalisir adanya 'desain' tertentu yang disebut terjadi di Nias Selatan. Ia mengatakan, KPU Sumut bahkan sudah langsung mengganti penyelenggara setelah adanya pelanggaran etik yang diputuskan oleh DKPP.

"Kami sudah mengganti 4 anggota KPU Nias Selatan atas rekomendasi dari DKPP mengenai hal itu pak," ungkapnya.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Peristiwa