post image
KOMENTAR

Sejatinya, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) adalah teror gaya baru yang dikembangkan oleh pihak-pihak anti-Islam. Para anti-Islam itu ingin mendapatkan keuntungan dari destabilisasi kawasan Timur Tengah dan ketegangan baru di dunia.

Karena itulah Pemuda Muhammadiyah melalui Ketua Bidang Luar Negeri PP Pemuda Muhammadiyah, Teguh Santosa, melontarkan kutukan keras terhadap kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS.

"Kami mengutuk keras aksi kekerasan dan teror yang dilakukan ISIS. Itu bertentangan dengan ajaran Islam," tegas Teguh Santosa, dalam keterangan pers yang diterima redaksi, Sabtu (2/7).

Teguh yakin ISIS adalah sebuah gerakan politik yang menggunakan topeng agama.

"Mustahil orang yang peduli dengan tegaknya subtansi ajaran Islam berada di belakang gerakan ini," tegas Teguh.

Pemuda Muhammadiyah menyerukan kepada negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam untuk secara tegas menyikapi gerakan ISIS.

"Jangan sampai gerakan ISIS ini menginspirasi umat Islam lain untuk melakukan hal yang sama," lanjut  pengajar hubungan internasional di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu.

Teguh juga mengingatkan pemerintah Indonesia dan juga ormas-ormas Islam untuk mewaspadai gerakan ISIS merambah ke Indonesia. Apalagi telah beredar luas rekaman berjudul "Join the Ranks" di mana seseorang yang mengaku warganegara Indonesia mengajak orang Indonesia terlibat dalam perjuangan ISIS.

"Kita jangan sampai kecolongan. Ini tak bisa didiamkan. Betul bahwa berserikat adalah hak setiap warga negara. Tapi cara-cara kekerasan tak bisa ditolerir. Pemerintah harus tegas terhadap itu," tutupnya.[rmol/rgu]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini