post image
KOMENTAR

Calon presiden, Prabowo Subianto, mempublikasikan rekaman pidatonya yang terbaru setelah dinyatakan kalah dalam Pemilihan Presiden 2014 oleh Komisi Pemilihan Umum.

Dalam video berdurasi 13 menit 51 detik yang diposting siang tadi di akun facebooknya, Prabowo duduk berpidato di sebuah lokasi yang tak dijelaskan mengenakan kemeja putih. Kepalanya tetap mengenakan peci hitam. Di belakangnya, sebuah lemari besar dipenuhi buku dan di sudut terdapat bendera Indonesia dan panji kebesaran mantan panglima militer.

Di pembukaan pidato, Prabowo mengatakan bahwa ada kalanya kita harus memilih pilihan yang sulit. Apakah membela kebenaran atau merestui ketidakbenaran. Apakah berdiri tegak untuk membela keutuhan bangsa, kemandirian bangsa dan nilai-nilai yang kita junjung tinggi atau menyerah kepada uang.

Prabowo sempat menyinggung sejarah perjuangan tahun 1945 di Surabaya, dimana para pemimpin rakyat dihadapkan kepada pilihan semacam tadi. Dalam krisis besar Indonesia, misalnya tahun 1965, bangsa ini juga dihadapi pilihan membela Pancasila atau menyerah pada ideologi yang tidak sesuai bangsa, yaitu komunisme. Demikian juga di tahun 1998, membela sistem demokrasi atau membawa reformasi dan demokrasi.

Namun Prabowo mengungkapkan, justru di era reformasi ini juga dirinya mendapatkan banyak serangan fitnah.

"Banyak lawan saya yang selalu hendak mendiskrekditkan saya. Saya digambarkan sebagai orang haus kekuasaan, orang yang bernafsu untuk berkuasa dan saya digambarkan selalu menggunakan kekerasan, kejam  dan sebagainya," ujar Prabowo dalam video yang bisa disimak lewat akun facebooknya.

Namun Prabowo tegaskan bahwa dirinya telah membuktikan selama belasan tahun bahwa dirinya selalu mengutamakan  jalan damai. Sebagai mantan prajurit, ia sangat memahami penderitaan akibat jalan perang atau kekerasan.

"Komandan saya yang saya hormati gugur di tangan saya, anak buah saya yang terbaik gugur di sekitar saya. Saya harus beritahu ke orang tua mereka bahwa putranya gugur di bawah kepemimpinan saya," ucapnya.

 

Karena sudah memahami keadaan akibat kekerasan atay perang itu, Prabowo kembali menegaskan bahwa dirinya selalu inginkan jalan dalami dalam memecahkan sebuah masalah.

"Saya selalu ingin jalan damai," tegasnya.[rmol/rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa