Kelompok masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Aku Geram dan Anti Korupsi (GAGAK) Kota Medan menilai, telah terjadi korupsi di tubuh Dinas Perhungan Medan menyangkut pengadaan Advanced Train Control System (ATCS) pada tahun 2013 lalu. Pasalnya dari 19 titik lokasi pemasangan ATCS, 10 diantaranya akan dipasang kamera pengawas, namun hanya 8 yang terealisasi. Sehingga kuat dugaan, 2 unit kamera yang tidak terpasang itu sengaja disembunyikan.
"Pengadaan ATCS ini bersumber dari APBN Rp3 milliar dan dari APBD Pemko Medan Rp 4,3 milliar pada tahun lalu. Kami menduga, Kepala Dinas Perhubungan Medan Renward Parapat main mata dengan pemenang tander," ungkap Koordinator Lapangan Ghozali Siregar, saat menyampaikan orasinya di depan Kantor Walikota Medan, Jum'at (25/7/2014) sesaat lalu.
Tidak hanya itu, massa juga mengkritisi kinerja Kepala Dinas Bina Marga Medan Khairul Syahnan. Menurut mereka, mantan Sekretaris Dinas Tata Ruang Dan Tata Bangunan Kota Medan ini belum bisa mewujudkan Medan terbebas dari banjir. Pasalnya banyak terjadi genangan air jika hujan lebat mengguyur Kota Medan dalam waktu sekejab. Padahal, anggaran yang digelontorkan untuk mengatasi permasalahan ini tidak sedikit jumlahnya.
"Untuk itu lah kami meminta Walikota Medan Dzulmi Eldin agar mengevaluasi kinerja bawahan yang diaggap kurang kompeten," pungkasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA