Hendry, warga Jalan Garuda , Kelurahan Bantan Timur, Kecamatan Medan Timur merupakan salah seorang penumpang pesawat Malaysia Airlines MH17 yang ditembak pemberontak di Ukraina, Kamis ( 17/7/2014) malam.
Korban dikenal sebagai pemuda yang baik dan berfrofesi sebagai pengajar les untuk siswa sekolah. Belum banyak keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga Hendry, karena rumahnya masih tertutup.
Seorang perempuan muda sempat keluar saat wartawan menyambangi rumahnya, Jumat (18/7/2014) siang. Namun, dia menolak diwawancarai.
"Kami masih syok, maaf ya tidak terima wartawan," katanya sambil menutup lubang kecil di tengah pintu besi.
Namun, rumah itu dipastikan kediaman Hendry. Kepastian itu sudah dikonfirmasi kepala lingkungan setempat Rusmita Togatorop dan Lurah Bantan Timur Muara Dongoran.
Informasi hanya didapat dari tetangga dan pembantunya. "Dia ke Belanda, sekitar 2 bulan lalu. Saya tidak tahu dia ngapai ke Belanda. Dia anak pertama dari 3 bersaudara. Anak laki-laki satu-satunya. Dia pendiam," kata pembantu keluarga Hendri, Suryani yang datang kerumah itu.
Tetangganya juga mengaku menget ahui Hendry ke Belanda sekitar 2 atau 3 bulan lalu.
"Kabarnya dia ikut paman nya yang tinggal di Belanda. Dia sepert inya mau pulang karena adik perempuannya kabarnya mau nikah bulan 9 ini," kata tetangga Hendri, Ali Samin alias A An.
Ia mengaku mengenal Hendry sebagai pemuda yang baik dan sebelum berangkat ke Belanda, korban sempat mengajar les di rumahnya.
"Korban masih lajang dan dia orang baik, ulet cari uang. Selama ini dia mengajar les di rumahnya," jelasnya.
Sepengetahuannya, keluarga mengetahui Hendry jadi korban Kamis (18/7/2014) malam.
"Tadi malam ibunya nangis-nangis. Tadi pagi pun keluarganya ada yang datang," sebutnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA