post image
KOMENTAR

Setiap kader partai mempunyai hak untuk menentukan arah pandangannya dalam mengusung calon yang maju dalam ajang pemilhan Pilgub, Pilkada, Pileg maupun Pilpres. Seperti halnya yang Pilpres yang baru saja dilalui masyarakat Indonesia. Dari 12 Partai Politik yang ikut pada ajang Pilpres kemarin, hanya di Partai Golkar lah perbedaan pandangan para kadernya, secara terbuka dikemukan ke publik. Ada yang terang-terangan mendukung pasangan Jokowi-JK, ada juga yang mengusung pasangan Prabowo-Hatta dengan membawa nama partai.

Menurut politisi Golkar Kota Medan, Ilhamsyah, perbedaan pandangan itu hal yang wajar dalam sebuah proses demokrasi. Namun, bagi mereka yang ikut sebuah organisasi besar seperti Golkar, hendaknya mematuhi aturan yang dikeluarkan partai.

"Apa yang diperintahkan partai itu yang saya kerjakan. Karena kebijakan partai itu menjadi acuan dalam berpartai," ungkapnya kepada medanbagus.com, Selasa (15/7/2014).

Lebih lanjut Ilhamsyah menjelaskan, sebagai kader partai harus ikut apa yang diarahkan partai. Terkait berputarnya arah pandangan kader dalam mendukung seseorang yang dianggap pantas untuk di usung, itu keputusan mutlak kader tersebut.

"Saya rasa itu keputusan pribadi, tentu ada konsekuensi dari partai. Sanksi apa yang akan diberikan kepada kader yang mengindahkan keputusan partai, biarlah pimpinan partai yang mutuskan. Tentu ada mekanismenya," pungkasnya.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa