Kapolresta Medan, Kombes Nico Afinta Karo-karo menanggapi sindiran kelompok masyarakat yang menyebut mereka lemah pasca adanya kebijakan mengadakan sayembara Rp 25 Juta untuk mengungkap keberadaan kawanan perampok bersenjata yang beraksi di kawasan Deli Tua, beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, sayembara yang diadakan tersebut sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat yang turut berperan dalam pengungkapan kasus besar yang terjadi di polsek - polsek di jajaran Polresta Medan.
"Pemberiaan hadiah Rp 25 juta yang akan diberikan kepada masyarakat jika dapat memberikan informasi keberadaan pelaku perampokan di Delitua dilakukan untuk mengaktifkan kembali peran serta masyarakat ," katanya, Senin (14/7/2014) siang.
Dikatakannya, selama ini pengungkapan kasus kejahatan yang terjadi di Kota Medan tidak terlepas dengan peran serta masyarakat.
"Polisi tidak dapat bekerja sendiri dalam pengungkapan kasus tanpa adanya peran serta masyarakat. Walikota Medan juga memberikan dukungan terhadap sayembara ini ," jelasnya.
Saat disinggung mengenai uang Rp 25 Juta itu berasal dari mana, ia mengaku pihak kepolisian mempunyai dana uang penyidikan dalam pengungkapan kasus.
"Kita memang punya uang pengungkapan kasus dan dana operasional. Nah dana itulah yang nantinya akan kita gunakan," jelasnya.
Perampokan bersenjata api terakhir kalinya beraksi di Km 10 Jalan Medan-Delitua, awal Juli 214 lalu. Pelaku menembak korbannya sebelum mengambil uang dari mereka.[rgu]
KOMENTAR ANDA