Seniman Ibu Kota pendukung pasangan capres dan cawapres Joko Widodo - M Jusuf Kalla (Jokowi-JK) mengunjungi sejumlah lokasi rekapitulasi suara Pilpres di Sumatera Utara, Minggu (13/7/2014) siang .
Di Kantor Komisi Pemilihan Umum ( KPU ) Kota Medan, Jalan Kejaksaan, kedatangan Indra Bekti, Nia Dinata, dan Nadia Nasution yang tergabung dalam gerakan Kawal KPU ini guna mengawal proses penghitungan suara yang ada di daerah di Sumut.
"Kami datang untuk memberikan semangat dan dukungan moral kepada petugas PPK dan petugas keamanan agar tetap bersemangat melakukan rekapitulasi suara hingga pengumuman resmi KPU Pusat pada 22 Juli 2014 mendatang," kata Indra Bekti kepada wartawan.
Ia juga mengajak masyarakat unrtuk aktif mengawal suara mereka yang dihitung dari tingkat PPS, PPK dan Provinsi. " Apabilaa terjadi kecurangan, maka laporkan kepada pihak yang berwenang. Kita tidak lupa juga mengambil video / foto dan kecurangan yang terjadi," jelasnya.
Hal senada dikatakan artis lainnya Nia Dinata. Terbentuknya Gerakan Kawal KPU ini didasari karena kekhawatiran ditemukannya serangkaian kecurangan dalam perhitungan suara baik ditingkat Kelurahan, Kecamatan maupun Kabupaten/Kota di Sumut.
"Gerakan Kawal KPU ini tergabung dalam 30 artis ibukota. Gerakan ini juga melibatkan seluruh relawan Jokowi - JK , publik figur dan lainnya," jelasnya.
Dijelaskannya, pihaknya juga telah mendatangi lokasi rekapitulasi suara di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lubuk Pakam, PPK Tanjung Morawa, dan PPK Percut Sei Tuan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Deli Serdang, KPU Medan, dan KPU Sumut.
"Saat kita berkunjung ke PPK Percut Sei Tuan, Deli Serdang, rekapitulasi suara baru saja selesai dilakukan. Hasilnya, pasangan Prabowo-Hatta Rajasa unggul di Kecamatan Percut Sei Tuan dengan 91.428 suara, sedangkan Jokowi-JK memperoleh 52.678 suara. Dari 268.229 pemilih yang terdaftar dalam DPT, terdapat 154.106 suara sah sedangkan suara tidak sah 531 suara," katanya.
Dalam kunjungan itu , para artis ini mengapresiasi kinerja PPK setempat.
"Di sini hasilnya ditempelkan ya, bagus. Kalau di Jakarta mereka tidak menempelkannya," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA