Sejumlah pedagang kaki lima yang berjualan di salah satu sisi Pasar Petisah, Medan Petisah, mengaku sudah 'nyetor' agar lapak berjualan mereka tidak digusur oleh Satpol PP Pemko Medan meskipun lapak tersebut sebagian condong ke badan jalan. Hal ini disampaikan oleh seorang pedagang yang mengaku bernama sasa, saat berlangsungnya penertiban pedagang kaki lima, Jum'at (11/7/2014) sore.
"Kami bayar sama ucok supaya ini aman," katanya.
Pembayaran ini jugalah yang membuat mereka menolak penggusuran lapak yang dilakukan oleh ratusan personil satpol PP Pemko Medan. Sebab uang sebesar Rp 20 ribu per lapak tersebut menurut mereka sebagai uang untuk mengurus agar keberadaan mereka hingga lebaran nanti tidak diusik lagi.
"Kami semua ngutang ini, pakaian yang kami jual ini kami masih ngutang. Masa tinggal 10 hari lagi saja kalian tidak bisa maklum," teriak para pedagang.
Kasatpol PP Pemko Medan, M Sofyan sendiri menegaskan apa yang mereka lakukan tersebut bukan penggusuran, melainkan penataan saja. Sebab sebagian dari lapak para pedagang sudah memasuki badang jalan sehingga mengganggu arus lalu lintas.
"Ini sebenarnya sudah dirapatkan semalam, (Kamis, 10/7/2014), dihadiri dinas perhubungan, orang PD Pasar dan Koordinator mereka. Namun nyatanya sampai saat ini lapaknya masih belum dimundurkan sehingga mengganggu lalu lintas. Dan koordinator mereka itu sendiri tidak ditempat saat ini, sehingga komunikasi menjadi salah kepada para pedagang," sebutnya.
Pantauan dilokasi, selama penertiban beberapa kali M.Sofyan meminta agar oknum bernama Ucok tersebut hadir. Namun permintaanya tersebut tidak kunjung terealisasi karena yang bersangkutan tidak kunjung hadir.[rgu]
KOMENTAR ANDA