Anggota Kepolisian yang berjaga di Tempat Pemungutan Suara (TPS) diinstruksikan untuk mendokumentasikan rekapitulasi penghitungan suara.
"Itu buat internal Polri bukan untuk dipublikasikan," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta Kamis (10/7/2014).
Lebih lanjut Rikwanto menyatakan dokumentasi rekapitulasi penghitungan suara akan dipublikasikan ketika terjadi persoalan untuk dijadikan alat bukti.
Terkait situasi keamanan setelah pencoblosan di wilayah hukum Jakarta dan sekitarnya, Rikwanto menyebutkan Polda Metro Jaya menjalankan patroli skala besar pada siang dan malam secara kontinyu pada siang dan malam.
Seperti patroli di wilayah Bundara Hotel Indonesia guna memberikan rasa aman kepada masyarakat usai mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.
Rikwanto menyatakan polisi berada di lingkungan masyarakat untuk bersiaga menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. "Ketika ada sesuatu yang mengganggu kamtibmas, polisi siap memadamkan," tegas Rikwanto seraya menambahkan Polda Metro Jaya mengerahkan 270-300 personil untuk patroli skala besar itu.
Polisi juga telah menempatkan personil untuk menjaga dari daerah yang dianggap rawan tindak kejahatan, bentrokan antar pendukung dan obyek vital.
Pada kesempatan itu, seperti dilansir Antara, Rikwanto mengimbau masyarakat tidak merayakan konvoi kendaraan untuk menyambut kemenangan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden.
Masyarakat juga diminta tetap menjaga situasi keamanan yang kondusif pasca pencoblosan.
Sebelumnya, Pilpres pada Rabu (9/7) diikuti pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kedua pihak mengklaim menjadi pemenang Pilpres 2014 berdasarkan penghitungan cepat suara versi lembaga survei masing-masing kubu.[rmol/rgu]
KOMENTAR ANDA