post image
KOMENTAR

Jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Gaza, Palestina dalam tiga hari sejak Selasa (8/7/2014) hingga Kamis (10/7/2014)  menjadi sedikitnya 88 orang, termasuk anak-anak. Serangan masif Israel ini bisa saja bertujuan sebagai misi invasi tanah Jerusalem atau Palestina.

"Serangan udara yang dilancarkan Israel menewaskan tujuh warga sipil Palestina pada Kamis, termasuk lima anak-anak," demikian rilis Kementerian Kesehatan Palestina, seperti dikutip dari Aljazeera.

Pejabat medis Palestina mengatakan, Israel telah membom setidaknya dua rumah di daerah padat penduduk di dekat Khan Younis di saat warga tengah tidur. Akibat Pemboman itu, setidaknya terdapat 18 anak tewas pekan.

Pada Rabu malam (9/7) waktu setempat, seorang jurnalis asal Palestina beserta supir taksi tewas di Gaza ketika jet-jet Israel membom mobil taksi yang ditumpanginya.

Sementara Kamis siang, angkatan udara Israel telah menjatuhkan 800 ton bahan peledak yang ditujukan pada 750 sasaran. "Serangan ini lebih sadis dibandingkan serangan Israel kepada kami yang terjadi pada tahun 2012," ujar salah seorang pejuang Palestina.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 600 orang telah terluka.

"Kami (rumah Sakit di Gaza) kewalahan menangani 600 orang yang terluka. Ditambah lagi kebutuhan dasar untuk melakukan jasa medis menipis, yakni sarung tangan karet," jelas petugas medis setempat.

Sebagai negara yang bersebelahan dengan Palestina, Mesir kembali membuka perbatasan antara Rafah dengan Gaza pada hari Kamis guna memberi memasok kebutuhan medis untuk para korban serangan Israel. Beberapa korban yang mengalami luka parah, juga dilarikan ke beberapa rumah sakit Mesir.

Militer Israel berdalih bahwa dalam beberapa minggu ke depan, pihaknya akan mengamankan dan mengambil alih Gaza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal  PBB Ban Ki-moon mengatakan bahwa ia akan segera melaporkan kejadian tersebut ke Dewan Keamanan. Namun sayangnya, Ban Ki moon malah lebih mengutuk serangan Hamas ke Israel dibandingkan pembantaian dengan rudal yang dieksekusi oleh militer Israel yang telah menewaskan 88 orang. Ironisnya, ia tak menyalahkan serangan Israel yang melancarkan serangan rudal secara masif, ia hanya bersimpati terhadap korban yang tewas.

"Gaza tengah genting. Saya sangat mengutuk beberapa serangan roket diluncurkan dari Gaza ke Israel ... [dan] Saya juga berduka cita sedalam-dalamnya dengan meningkatnya jumlah nyawa warga sipil yang hilang di Gaza."[rmol/rgu]

LPM dan FKM USU Gelar Edukasi Kesahatan dan Pemberian Paket Covid 19

Sebelumnya

Akhyar: Pagi Tadi Satu Orang Meninggal Lagi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel