Fadly Pranata (19) dan Muhammad Syahputra (19) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu ( SPKT) Polresta Medan, Rabu (9/7/2014). Keduanya mengaku menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh ttiga oknum personil Sabhara Polresta Medan.
Salah seorang kerabat korban, Nico mengatakan, kejadian ini bermula saat keduanya hendak membeli nasi goreng di kawasan Nibung Raya.
"Jadi disuruh bapak si Putra beli nasi goreng, diajaklah si Fadly, dari Ayahanda mereka gerak ke Nibung" katanya.
Sesampainya di Jalan Gatot Subroto, kedua korban kemudian dipepet petugas Sabhara yang menaiki trail karena kedua remaja yang menaiki sepeda motor Honda Astrea BK 6695 GA, tidak memakai helm.
"Karena ketakutan ditilang mereka tancap gas" katanya.
Melihat kedua korban kabur, petugas Sabhara berpakaian seragam lalu meneriaki keduanya rampok.
"Disitu dikejar, ditarik tasnya, lalu dipukuli hingga babak belur" jelasnya.
Setelah puas menganiaya, tiga oknum Sabhara itu kemudian membiarkan korban begitu saja di persimpangan Jalan Gatot Subroto.
"Setelah terjatuh, barang-barang korban dibawa kabur. Ada Tab Samsung yang juga dibawa lari sama sejumlah uang," katanya.
Untuk itu, ia berharap pihak kepolisian dapat memproses dan menangkap ketiga oknum Sabhara tersebut.
"Secepatnya lah mereka ditangkap dan di proses. Masa polisi seperti itu," jelasnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA