post image
KOMENTAR

Pengamat Politik di Kota Medan, Bakhrul Khair Amal memastikan kekhawatiran akan terjadinya konflik saat pemilu presiden (pilpres) 9 Juli 2014 tidak bakal terjadi di Sumatera Utara. Kemajemukan masyarakat Sumatera Utara menurutnya menjadi 'senjata' ampuh yang selalu mampu menghempang setiap upaya-upaya mengganggu kondusifitas ditengah masyarakat.

"Beberapa kali desain konflik tidak jalan, karena ada beberapa kearifan seperti konsep dalihan na tolu, paguyuban, asimilasi dan sebagainya," katanya, Kamis (3/7/2014).

Bakhrul menyebutkan, selain karena banyaknya kearifan lokal yang mampu menangkal upaya-upaya tersebut, masyarakat Sumut juga menurutnya merupakan masyarakat yang selalu mengedepankan rasionalitas dalam melakukan seluruh tindakan. Segala tindakan yang akan diambil menurutnya selalu didahului dengan logika yang rasonal.

"Jadi masyarakat sumut itu masyarakat logika yang rasional," tegasnya.

Bakhrul menyebutkan, meski tidak akan berkonflik, namun hasil pemilu di Sumut tetap berpotensi bermasalah. Kini, tinggal komitmen dari penyelenggara untuk menunjukkan kinerja yang terbaik, sehingga hasil yang didapatkan nantinya bisa diterima oleh seluruh pihak.

"Hasil yang bisa diterima oleh tim pemenangan, peserta dan lainnya, tinggal itu yang perlu diupayakan oleh penyelenggara," sebutnya.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa