Kaum marginal yang terdiri dari kaum difabel, penderita penyakit kusta dan lainnya kerap menjadi kalangan yang terlupakan saat penyelenggaraan pemilu. Padahal keterbatasan fisik maupun penyakit yang menggerogoti mereka tidak membuat hak pilih mereka hilang.
Demikian disampaikan Direktur eksekutif Kajian Informasi, Pendidikan dan Penerbitan Sumatera (KIPPAS) J Anto, dalam acara pelatihan penulisan feature pemilu bagi jurnalis di Hotel Grand Sakura, Medan, Senin (30/6/2014).
"Padahal mereka punya hak dalam Pemilu itu. Karena pemilu untuk semua masyarakat Indonesia. Jadi melalui tulisan features Pemilu dari jurnalis ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan pemilu bagi jurnalis," katanya.
Menurut J Anto, peran media menjadi sangat vital untuk menyoroti masalah seperti ini selain banyaknya masalah yang mungkin terjadi dalam penyelenggaraan pemilu. Untuk itu, peran media massa dan jurnalis diharapkan bisa menyokong kelompok pemilih marginal, seperti pemilih pemula, perempuan, kaum difabel, dan masyarakat marginal untuk mendapatkan haknya dalam proses menentukan pemimpin mereka.
"Peran jurnalis sangat membutuhkan pemahaman yang baik agar tidak memberikan informasi yang dangkal kepada masyarakat, serta meminimalkan sikap apatis masyarakat terhadap pelaksanaan pemilu," katanya.[rgu]
KOMENTAR ANDA