Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia(MUI) Din Syamsuddin sudah mewanti-wanti para capres dan pendukungnya tidak memanfaatkan bulan Ramadhan untuk kepentingan politik. Din berpesan, semua pihak perlu menjaga kesucian bulan Ramadhan.
"Sudah ada seruan MUI agar semua pihak menjaga kesucian bulan suci Ramadhan. Maka, janganlah ada yang memanfaatkannya untuk kampanye politik, apalagi di tempat ibadah dan kampanye hitam," ucap Din yang juga Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, Sabtu (28/6/2014).
Sikap menghormati kesucian Ramadhan diperlukan agar masyarakat dapat menunaikan ibadah dengan baik, tenang, dan lancar.
"Janganlah, perbedaan pilihan pasangan capres-cawapres menimbulkan perpecahan. Sebab, itu akan merugikan kita semua. Selama ini, hampir mengemuka perpecahan itu. Untuk itu, kami tarik kembali semuanya agar bisa bersikap mengedepankan persatuan dan kebersamaan sehingga pilpres ini damai," paparnya.
Ketua PBNU Slamet Effendi Yusuf menyatakan, keindahan Ramadhan selayaknya dijadikan sebagai alat introspeksi diri bukan melempar isu kampanye hitam. Para pendukung boleh saja mendukung calon presidennya dengan semangat, tapi jangan sampai menjelekkan calon yang lain.
"Mari umat Islam gunakan bulan ramadan untuk merenungkan secara matang dan menggunakan mata hati dalam menentukan calon pemimpin," ajak Slamet Effendi Yusuf.[rmol/rgu]
KOMENTAR ANDA