Belasan massa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Indonesia (SMI) mengadakan unjukrasa di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Rabu (25/6/2014).
Unjukrasa yang dilakukan ini guna menyerukan kepada masyarakat untuk menolak pelaksanaan pemilu borjuasi 2014 yang dinilai hanya merupakan pesta untuk kaum elit dan semakin menyengsarakan rakyat.
Belasan massa yang berunjuk rasa terlihat membawa spanduk dan poster yang antara lain bertuliskan
"Tolak Pemilu Borjuasi 2014 yang akan melahirkan rezim pro pasar bebas" demikian tulisan spanduk yang mereka bentangkan.
Pimpinan aksi, Safral mengatakan, alasan para massa menolak pemilu borjuasi 2014 karena agenda tersebut hanya dimanfaatkan kapitalis untuk mengintervensi dengan memasukkan kepentingan yang lebih berpihak pada kaum modal.
Menurutnya, tidak ada satu pun partai politik peserta Pemilu 2014 yang menawarkan program kongkrit kepada rakyat selain hanya pesan-pesan moral saja, akan menghilangkan kepercayaan masyarakat pada parpol. "
Hal itu diperparah dengan anggota-anggota parpol yang banyak tersangkut kasus korupsi," katanya.
Ia mengungkapkan, angka golongan putih pada Pemilu 2009 mencapai 60 persen dan angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan pada Pemilu 2014.
"Seharusnya Pemilu 2014 merupakan pesta demokrasi rakyat yang menampung aspirasi rakyat, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, bukan dijadikan pesta untuk elit-elit borjuasi," ujarnya.
Oleh karena itu, katanya, SMI menuntut pemerintah untuk menolak perdagangan bebas dan lawan pemilu borjuasi. Selain itu, meminta pemerintah untuk melawan swastanisasi BUMN, lawan pemotonhan subsidi pendidik, lawan liberaliasasi tanaga kerja serta menolaj politik upah murah.[rgu]
KOMENTAR ANDA