Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan sampai saat ini baru mencapai 45% dari total target sebesar Rp1.4 triliun. Meskipun demikian Pemko Medan tetap optimis target tersebut bisa dicapai sampai akhir tahun mendatang.
Menurut, Kabid Pendataan dan Penetapan Dinas Pendapatan Kota Medan Nawawi, sejauh ini pihaknya terus berupaya semaksimal mungkin mengejar perolehan PAD ini. Apalagi sudah ada himbauan untuk memaksimalkan perolehan PAD untuk menormalkan anggaran Pemko Medan dalam melaksanakan kegiatan pembangunan. Selain itu guna menghindari efisiensi anggaran di tahun depan.
"Kami tetap berupaya semaksimal mungkin dalam menyerap PAD. Kami optimis bisa mencapai target yang telah diterapkan," ungkapnya, Senin (23/6/2014).
Beberapa langkah yang telah disusun untuk memaksimalkan pernyerapan PAD dari sektor pajak juga mulai dilakukan antara lain, melakukan pengawasan melekat terhadap objek pajak, melakukan penagihan secara rutin terhadap para wajib pajak yang memiliki tunggakan, dan melakukan verifikasi yang ketat sehingga tidak ada lagi permainan di lapangan. Pajak yang disetorkan harus sesuai dengan didapat. Langkah ini juga mulai diterapkan guna meminimalisasi kebocoran.
"Jadi semuanya semakin diperketa guna meminimalisasi kebocoran maupun penyimpangan. Apabila ada yang bermain antara petugas dengan wajib pajak, laporkan," jelasnya.
Dia menambahkan, saat ini beberapa sektor PAD seperti, pajak hotel, hiburan, restoran, BPHTB, dan lainnya sudah cukup maksimal. Hanya Pajak Bumi Bangunan (PBB) yang perolehannya masih minim. Sekitar 7% dari target sebesar kurang lebih Rp350 miliar. Hal ini dikarenakan pembayarannya belum jatuh tempo atau per 31 Agustus mendatang.
"Hampir semua sektor dilihat cukup baik. Memberikan kontribusi atau perolehannya dinilai cukup bagus. Hanya PBB saja yang kurang maksimal. Itu mungkin karena belum jatuh tempo. Kami berharap perolehan ini bisa terus membaik," katanya tanpa merinci jumlah pemasukan lainnya.[rgu]
KOMENTAR ANDA