post image
KOMENTAR
Pimpinan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Sumut bidang pengawasan Aulia Andri mengatakan, pelanggaran dalam penyelenggaraan pemilu tetap berpeluang terjadi sepanjang masyarakat masih belum terlibat secara sukarela untuk melakukan pengawasan. Pengawasan sekecil apapun yang dilakukan oleh masyarakat menurutnya sangat penting mengingat kemampuan dari jajaran Bawaslu untuk melakukan pengawasan sangat terbatas.

"Pengawasan pemilu harus jadi kultur di masyarakat, jadi tidak lagi hanya mengandalkan struktur yang ada seperti Bawaslu," katanya, Minggu (22/6/2014).

Aulia menyebutkan, untuk di Sumatera Utara mereka terus melakukan sosialisasi pengawasan pemilu dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat seperti mahasiswa. Upaya ini diharapkan dapat membuat kultur (budaya) untuk ikut mengawasi pemilu benar-benar menjadi bagian dari masyarakat.

"Kalau sudah seperti itu, maka sekecil apapun pelanggarannya akan mudah terdeteksi dan juga membuat para kontestan politik lebih berhati-hati," sebutnya.[rgu]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa