Pengamat politik Universitas Sumatera Utara, Taufan Damanik mengatakan angka golput berpotensi meningkat pada pemilu presiden 2014. Salah satu pemicunya yakni semakin maraknya kampanye negatif yang dilancarkan oleh kedua kubu pasangan capre/cawapres.
"Karena pihak yang terbanyak di masyarakat kita adalah pihak netral, dia tidak terlibat dalam persaingan yang emosional diantara kedua kubu," katany, kamis (19/6/2014)
Taufan menjelaskan, dari hasil pencermatan mereka dibeberapa lokasi di Sumatera Utara, hasilnya menunjukkan jika tingkat antusiasme masyarakat untuk mengikuti pilpres menurun dibandingkan Pemilu Legislatif 9 April 2014 lalu. Penyebabnya adalah mereka semakin tidak melihat pemilu yang bermartabat dan perdebatan yang jelas diantara capres dan cawapres.
"Yang ada justru hal itu tergantikan dengan kampanye hitam yang membuat orang semakin apatis," ungkapnya.
Diketahui 2 kubu capres/cawapres yang akan bertarung di Pilpres 9 Juli 2014 mendatang semakin gencar menyebarkan kampanye negatif maupun kampanye hitam untuk menjatuhkan lawan. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan berbagai fasillitas termasuk media sosial.[rgu]
KOMENTAR ANDA