
"Kita takut kapalnya pecah, karena kalau kapalnya tidak tahan bisa pecah, kita nggak selamat," kata Sukirman (40) salah seorang nelayan, Rabu (18/6/2014).
Tidak adanya aktivitas penangkapan ikan yang berlangsung membuat para nelayan praktis kehilangan mata pencaharian. Dalam sekali melaut, para nelayan yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) mendapatkan upah antara Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu.
"Kalau sekarang yang nggak ada penghasilan," tambahnya.
Para nelayan berharap, kondisi cuaca segera membaik sehingga mereka bisa kembali melaut.[rgu]
KOMENTAR ANDA