Kementerian Perhubungan menetapkan pekan berkabung nasional mulai hari
ini (28/4/2014) hingga Minggu (4/5/2014) di seluruh Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
dan lingkungan Kemenhub. Untuk itu, seluruh taruna diwajibkan untuk
mengenakan pita hitam yang disemangatkan di pakaian lengan kiri mereka.
Pekan berkabung dimaksudkan untuk mengenang Dimas Dikita Handoko (18) yang meninggal dunia setelah dianiaya seniornya sendiri.
"Pita
hitam merupakan simbol bahwa kami tengah berkabung, dan pekan berkabung
ini dimaksudkan agar para taruna menghayati peristiwa duka tersebut
sebagai momentum untuk ikut mengawasi sesama," kata kata Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan Santoso Edi
Wibowo di Jakarta.
Dimas yang merupakan Taruna Tingkat I tewas
dianiaya oleh seniornya yang berjumlah tujuh orang yang seluruhnya
Taruna Tingkat II di kamar kos di Kebon Baru, Blok R Gang II Nomor 29 RT
017 RW 012 Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, pada Sabtu
(26/4/2014) sekitar pukul 01.50 WIB.
Menurut Kabid Humas Polda Metro
Jaya Kombes Pol Rikwanto, kejadian tersebut bermula saat mahasiswa
tingkat dua STIP menyuruh salah satu korban mendatangi tempat kos di
Jalan Kebon Baru Blok R Semper Barat Cilincing Jakarta Utara pada Senin
(21/4/2014) pukul 19.00 WIB.
Para korban yang merupakan mahasiswa
tingkat satu tersebut mendatangi tempat kos kakak angkatannya pada Jumat
(25/4/2014) sekitar pukul 21.00 WIB.
Setelah melakukan penyelidikan, polisi menetapkan tujuh tersangka penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan luka.
Ketujuh
pelaku telah ditetapkan sebagai tersangka, di antaranya tiga tersangka
penganiayaan yang menyebabkan meninggal dunia yakni AG, FC dan AD,
sedangkan empat tersangka yang mengakibatkan luka berat, yaitu ST, WD,
DW dan AR. Pihak STIP juga telah resmi mengeluarkan ketujuh taruna
tersebut. [rmol/rgu]
KOMENTAR ANDA