Lembaga Advoksi Pelayanan Konsumen (LAPK) banyak menerima pengaduan terhadap kemacetan pintu tol Tanjung Morawa. Dari pengaduan yang diterima, rata-rata keluhan soal panjang antrian yang bisa mencapai satu sampai dua kilomenter dan waktu antrian bisa mencapai satu sampai dua jam.
"Mengapa tidak diantisipasi sejak dini usaha untuk meningkatkan pelayanan gerbang, misalnya dengan meminimumkan waktu pelayanan, menambah pintu tol dan penerapan gardu sistem tandem," ujar Direktur LAPK, Farid Wajdi dalam keterangannya kepada Medanbagus.Com, Minggu (27/4/2014).
Menurut Farid, ekses kemacetan di pintu tol gerbang selain dirasakan pengguna umum adalah calon penumpang pesawat di bandara KNIA, karena kalau terlambat naik pesawat tiketnya bakal hangus.
"Lalu, dalam kondisi seperti itu siapa yang mesti yang dapat dimintai pertanggungjawaban?" keluh Farid.
Karena itu, LAPK mendesak pengelola jalan tol Belmera (Belawan Medan Tanjung Morawa-red), harus segera berbenah.
"Segera cari solusi agar mobilitas sosial-ekonomi tidak terhambat gara-gara pengelola Belmera ketidaksiapan mengantisipasi perkembangan dan kemajuan pembangunan," demikian Farid. [ded]
KOMENTAR ANDA