Perbedaan tajam antara pengurus PPP dalam mengusung pencapresan Prabowo dianggap sudah selesai menyusul damai atau islah yang dilakukan para petinggi partai dalam pertemuan tertutup dengan para pejabat partai di Hotel Seruni, Cisarua, Puncak, Jawa Barat, Rabu (23/4/2014).
Fatwa Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimun Zubair, menjadi dasar islah tersebut.
"Baru saja selesai pertemuan antara Ketua Majelis Syariah KH Maimun Zubair dengan Waketum, Sekjen, pakar dan para Ketua DPW seperto Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera, dan beberapa ketua wilayah," kata Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali (SDA).
Ia pun meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, terutama umat Islam yang merasa terganggu kisruh PPP. Menurutnya, itu adalah dinamika biasa dalam parpol, sebuah tesis antitesis yang menghasilkan jauh lebih baik.
"Saya minta bersama-sama kami membantu mengakhiri keadaan kemarin yang tidak nyaman untuk semua pihak. Supaya PPP merasa tenang dan bergairah perjuangannya menghadapi pilpres," ucap Menteri Agama itu.
Nah, soal bangunan koalisi dengan Partai Gerindra yang sudah dijajaki, SDA akui bahwa itu belum final. SDA mengatakan, walau hubungannya dengan capres Gerindra, Prabowo Subianto, terjalin baik.
"Dan secara resmi PPP belum resmi mengusung Prabowo sebagai presiden. Memang ada keinginan ke arah itu, tapi harus melalui mekanisme partai berlaku," tambahnya.
"Secara pribadi iya (masih dukung) Prabowo, tapi secara lembaga belum. Kita kembali ke nol, nol kilometer," terangnya. [ded|rmol]
KOMENTAR ANDA